Bumi dan Matahari

Ini adalah kisah pendek tentang dua anak manusia, yang saling mengorbit di titik koordinat yang berbeda namun mencoba berotasi pada poros yang sama. Selamat membaca..

Aku duduk dalam sebuah ruangan kedap suara dan kedap rasa, mengawasi duniamu dan bagaimana dirimu berotasi setiap harinya melalui layar smartphone model lama punyaku. Aku hanya menjadi saksi bagi dirimu dan duniamu, tanpa diberi sedikit penghargaan untuk memilih suatu peran. Pernah aku meminta suatu peran, tapi aku diacuhkan oleh dirimu. Sebuah tindakan tanpa perasaan bagi seorang perasa. Sakit memang menjadi seseorang yang tidak dianggap sebagai seseorang. 

Dunia maya dengan segala kecanggihannya membuat kehidupanku terasa begitu hambar dan tidak membahagiakan. Aku tahu ini salah, menjadikan aplikasi dan medianya sebagai kambing hitam, aku hanya tidak ingin menghadapi kenyataan ternyata seseorang yang aku cintalah yang membuatku tidak bahagia. Aplikasi itu hanyalah perantaranya. 

Cintaku dan dirinya semakin hari semakin terasa seperti dongeng belaka. Sedikitnya, itu yang aku rasakan. Semakin dewasa hubungan yang kita jalin, bukannya semakin kokoh, tetapi terasa semakin rapuh dan asing. Aku kira, sebuah kisah romansa dengan alur cerita seseorang yang sangat menyayangi kekasihnya namun bisa terasa begitu menyakitkan hanya ada pada film drama korea saja, tapi ternyata bisa terjadi padaku. Padahal aku selalu mencoba memberikannya yang terbaik dari apa yang ku punya dan apa yang bisa ku lakukan, tapi tidak ada penghargaan untuk itu, meski itu hanya sebatas ucapan atau balasan chat hangat dan penuh kasih sayang untuk mengobati kesepianku.

Semua ini berawal ketika jarak yang memisahkan dan komunikasi yang semakin hari semakin memudar tertelan oleh kesibukan dan kejenuhan. Hanya saja jika dia tau bahwa, setiap harinya aku selalu menunggu kabar dan cerita darinya, entah itu soal pekerjaannya, kesibukannya, curhatannya bahkan cerita tidak penting. Aku selalu siaga menjadi pendengar dan pemberi semangat terbaik di dunia hanya untuk dirimu, tapi ternyata aku tidak pernah diberikan kesempatan untuk menyandang gelar itu.

Bila memang aku tidak mengimbangingu atau ternyata sudah tidak ada ruang bagiku agar bisa seirama dengan rotasimu, jangan diamkan aku, jika memberi kabar atau berbicara denganku bagimu suatu hal yang menjemukan, setidaknya berilah aku petunjuk agar aku bisa cari tahu, jangan biarkan aku berotasi tanpa tujuan, cukup melelahkan mengejar dunia beserta rotasimu. 

Selama ini aku selalu mencoba melakukan apa yang terbaik bagi hubungan kita, aku selalu mencoba melibatkanmu dalam duniaku dengan segala isinya karena aku ingin kamu tahu, bahwa kehadiranmu adalah sosok yang sangat penting dan berarti bagiku. Lebih berarti dari seluruh koleksi buku-buku ku, karena kamu nyata.. tapi aku tidak tahu dengan cintamu.

Sudah 18 bulan  21 hari sejak pertama kali aku mengenalmu, tapi sampai hari ini aku tidak tahu apa isi hati dan jalan pikiranmu. Entah karena aku yang terlalu bodoh dan tidak peka atau kamu yang terlalu tertutup dengan diriku. Apa salah jika aku ingin menjadi sandaran bagimu disaat duniamu tak lagi berotasi untukmu? atau menjadi matahari dikala seluruh planet tidak lagi mengorbit dan seirama dengan jalur orbit milikmu? Jika kamu izinkan, aku sangat ingin menjadi sumber energimu dikala seluruh galaksi dan seisinya menentangmu, aku akan menjadi sinar yang menuntunmu.

Karena aku tahu, dirimu layak untuk aku perjuangkan. Meski taruhannya adalah waktu. Tolong jangan buat aku menyesal dengan komitmen dan keberanianku.

Semakin kuat cintamu maka semakin kuat pula sinar yang aku pancarkan. Namun bila cintamu semakin memudar, itu sama artinya jika aku tidak memiliki tenaga lebih untuk bersinar lebih terang untuk terus menjaga kehangatan hubungan kita ini.

Selama kamu bersedia dan ikhlas untuk terus berjuang, aku akan lebih gigih dalam memperjuangkanmu lebih dari siapapun di dunia ini.

Aku tak ingin lagi berperan menjadi Mars bagi Pluto, tetapi menjadi Matahari bagi Bumi.

Karena dengan begitu, aku bisa terus menjaga dan menyinarimu, meski itu tertutup bulan dan awan pada malam hari, asalkan kamu tahu jika cahaya yang terpantul darinya adalah cahaya dariku untuk duniamu beserta seluruh isinya.

Ilham Widi Akbar
Bumi dan Matahari, April 2018

Comments