1 x 28 Jam

Waktu terkadang bisa terasa cepat berlalu, tapi terkadang terasa begitu lama. Mungkin ini hanya tentang bagaimana cara kita melewati setiap menitnya. Terasa cepat ketika kita bisa menikmatinya, terasa lama ketika kita tersiksa karenanya. Atau mungkin, sebenarnya masalah kita saat ini hanya soal waktu? waktu yang berlalu, waktu yang kita jalani dan waktu yang akan datang.

Setiap detik waktu itu penuh sesak dengan mimpi, harapan, cita-cita dan ketidakpastian. Saat ini aku sedang merasakan waktuku begitu cepat berlalu, terasa lama dan menyiksa, itu semua karena kamu. Karena tidak disampingku, titik koordinat kitalah yang memisahkan.

Pagi hingga malam, kutunggu kabarmu di layar smartphone-ku, mungkin satu hari tidak banyak pesan yang masuk. isi pesannya pun cukup singkat dan padat. Aku memang kurang suka karena tidak ada cerita tentang kamu dan aktivitasmu, sebenarnya itu yang ingin aku tahu, kamu cerita padaku dan aku cerita padamu, kita berbicara. Bukan melulu tentang kabar.. tapi tak apa, itu bukan masalah, aku sudah cukup senang dan tenang dengar kabar darimu. Cukup aku saja yang khawatir.

Terkadang egoku lebih kuat dari diriku sendiri dengan berpikir “kamu tidak perlu khawatir dan tidak perlu tahu tentang betapa sepinya waktuku tanpa cerita darimu” hingga pada akhirnya aku memutuskan untuk selalu menyibukkan diri dan tenggelam dengan pekerjaanku. Biar aku bisa sejenak meredam rasa rindu dan gelisahku yang terkadang berlebih. Kamu tidak perlu tahu, ini hanya masalah seorang lelaki dengan egonya.

Ya, aku tau dibandingkan dengan lelaki lain yang pernah dekat denganmu, aku memang tidak ada apa-apanya, aku tidak setampan atau sekaya mereka, aku juga tahu aku hanya berasal dari keluarga kecil yang sederhana.

Ini bukan soal aku tidak percaya padamu dan perasaanmu, tapi sebagai lelaki, aku harus memperjuangkanmu dan kamu harus tahu jika aku mau bekerja lebih keras dari mereka, lebih gigih dalam membahagiakan & membingingmu. Itulah modal utamaku, agar aku layak untuk kamu perhitungkan sebagai pelabuhan terakhirmu.

Sampai detik ini, 28 jam sehari bagiku belum cukup kuat untuk meredam rasa rinduku dan aku selalu menunggu kabarmu lewat layar smartphone-ku.

Ilham Widi Akbar,
Januari, 2018

Design oleh Ilham Widi Akbar / Kamar Kreatif Studio

Comments

  1. Bahasanya ringan bang. Keep it up bang 😊 Sukses selalu

    ReplyDelete
    Replies
    1. Alhamdulillah, insyallah. Makasih yaa Andina semangatnya hehe

      Delete
  2. Replies
    1. Alhamdullillah, sama bang baper juga gue pas nulisnya

      Delete

Post a Comment