Langit Merah Muda

Banyak yang bilang cinta sejati itu butuh perjuangan dan pengorbanan. Pertanyaanku hanya satu, kenapa harus ada pengorbanan dan apa yang harus dikorbankan? apa itu waktu? apa itu segudang koleksi komik One Piece atau action figures langka yang terpajang di lemariku? atau bahkan cinta itu sendiri? atau apa?. Sampai saat ini, aku masih belum mendapatkan jawaban yang bisa diterima oleh hati dan logika ini. Jelas aku berpikir rasional tapi aku pun punya hati, hanya mendengar kata pengorbanan saja, bisa membuatku kehilangan selera makan yang sebelumnya menggebu.

Jika dalam suatu hubungan ada yang berkorban, salah satu atau dua-duanya, aku rasa itu bukan sesuatu hal hebat yang patut disombongkan, justru menurutku hal seperti itu jauh dari kata romantis bagi suatu pasangan ketika memutuskan untuk berkomitmen dalam suatu ikatan, bagiku itu lebih terdengar seperti cerita cinta antara si oportunis dan si melankolis, sebuah kisah suram dan menyedihkan yang tak berujung. Sedikitnya, itulah yang kurasakan

Kupikir berkorban demi cinta dan dia yang kucinta adalah sesuatu yang terdengar gentle dan romantis, tapi ternyata aku salah, walau pada awalnya terasa begitu. Semakin lama, semakin banyak yang kukorbankan, entah itu perasaan atau kesepian yang kupendam, aku semakin kehilangan arah. Aku tersesat.

Keberadaanku seperti langit berwarna merah muda di pagi dan sore hari, terlihat begitu menenangkan, mampu menghipnotis siapa saja yang melihatnya. Terdengar begitu meyakinkan, pada kenyataanya langit merah mudah itu hanya pantulan cahaya matahari yang tertutup awan, keberadaan langit merah muda itu samar-samar, tidak memberikan kehangatan dan hanya sesaat, sekilas seperti meyakinkan tetapi sebenarnya tidak mengandung makna apapun dibaliknya. Hanya seperti brunch di pagi menuju siang dan afternoon tea di senja menuju malam. Hanya sedikit aktivitas tambahan.

Sama halnya dengan makna kehadiran dan pengorbananku untuk hubungan asmara kita ini, terlihat indah tapi menyedihkan, meski berdua aku merasa sendiri. Kamu terlihat ramai, aku kesepian. Tapi kamu tidak tahu.

Semakin hebat aku memendam perasaan ini, bukan berarti aku menjadi seseorang yang semakin kuat atau tegar, justru aku semakin rapuh. Aku hanya mencoba terlihat kuat diluar dan aku tidak memikirkan diriku sendiri, selama ini aku hanya memikirkanmu, mencoba membuatmu lebih bahagia, dengan mengorbankan diriku. 

Jika ini yang dinamakan cinta, aku tidak menginginkannya. 
Jika kamu ingin tahu, sebenarnya yang kuinginkan hanyalah hal sederhana darimu. 

Hal-hal sederhana yang memang seharusnya ada dalam suatu hubungan, seperti sedikit penghargaan, pengertian dan perhatian darimu. Yang aku tahu, suatu hubungan adalah proses timbal balik antara dua manusia, saling memberi kontribusi, saling mengerti dan saling berkomunikasi, yang tentunya dua arah. Jika itu hanya satu arah, berhubungan dengan pohon atau tembok pun akan menjadi hal yang normal.

Apa kamu menyadarinya? semakin hari, jarak yang terbentang antara kita semakin membentang, bukan titik koordinat saja, tapi jarak diantara hati kita yang sedang kubicarakan. Semakin hari, asmara ini makin terasa asing, entah itu hanya perasaanku saja atau memang kamu yang sengaja mengasingkan diri. Kamu lebih rumit dan lebih misterius dibandingkan teka-teki silang yang diberikan Dilan kepada Milea

Atau mungin karena aku yang terlampau polos dan bodoh dalam mencintaimu? terlalu naif dan dini untuk berkorban dan percaya bahwa kamu akan mengerti kelak?

Suatu hubungan ideal menurutku adalah yang berpola give and give. Saling berbagi apa yang  dimiliki, saling melengkapi satu sama lain. Jika kamu berbicara, aku mendengar dan memberikan perhatian, jika kamu menari, akulah yang memainkan musiknya, jika kamu bersembunyi, akulah satu-satunya yang akan mencari dan menemukanmu.. jika aku yang berkorban atau memendam, setidaknya kamulah yang menenangkanku, walaupun itu hanya melalui usapan di kepala, tidak apa.. aku hanya perlu setitik perhatian darimu, agar aku lebih menyayangi dan menghargai diriku sendiri, karena dengan seperti itu, aku akan lebih menghargai kamu dan menghargai hubungan kita ini.

Hubungan kita ini tidak sebatas sapaan tanpa perasaan melalui aplikasi chat dengan isi “Selamat pagi, selamat beraktivitas” atau dengan sapaan dingin lainnya untuk menutup hari “Aku istirahat duluan ya, aku capek seharian ini kerja”. 

Aku hanya ingin menjadi berarti bagimu. Jika aku memang berarti bagimu, jangan diam saja, beritahu aku. Biarkan langit merah muda ini menjadi langit berwarna keemasan, yang mampu menghangatkan dan memiliki arti.

Ilham Widi Akbar
Langit Merah Muda, Februari 2018

Comments

  1. As usual. Bahasanya ringan untuk dipahami. Keep it up bang. Lama2 saya ngefans sama tulisannya ^^

    ReplyDelete
    Replies
    1. Halo, alhamdulillah.. semoga tersampaikan isi pesan dr cerpennya. Amin semoga saya bisa terus improve tulisannya ya hehe makasih udah sempetin baca :)

      Delete

Post a Comment